- Protocol Netware
Perusahaan Novell memilih untuk
mendasarkan paket jaringam mereka pada paket XNS. Novell menciptakan sedikit
perubahan ke IDP dan SPP, dan menamakannya Paket Pertukaran di Internet atau
Internet Packet Xchange (IPX) dan pertukaran Paket yang Berurut atau Sequenced
Packet Xchange (SPX). Novell menambahkan beberapa protokol baru, seperti
NetWare Core Protocol (NCP), yang menyediakan kemampuan untuk berbagi sumber
daya berkas dan printer yang dapat berjalan melalui IPX, dan Service
Advertisement Protocol (SAP). Dimana SAP memungkinkan host dalam jaringan
Novell untuk mengetahui persis host yang menyediakan masing-masing service.
http://unknown-green.blogspot.com/
2. Pengertian UDP Dan Fungsi Protokol UDP
Protokol UDP atau kepanjangan dari User Data gram Protocol. Protokol
UDP berjalan di atas
jaringan IP. Dalam UDP, pesan akan dikirim dalam bentuk Datagram. Berbeda
dengan TCP yang dikenal dengan 3 way handshaking (3 jalur jabat tangan),
pada UDP tidak ada handshaking (tidak ada hubungan) yang berlangsung
antara dua proses sebelum mentransfer data apapun pada sistem akhir.
Dalam jaringan komputer, Fungsi UDP memberikan pelanggan sebuah transfer data yang tidak dapat diandalkan
di mana ketika proses mengirim pesan dalam bentuk datagram, dan protokol
UDP tidak memberikan jaminan penyampaian pesan tertentu / datagram ke soket
(end node) pada sistem penerima. kemungkinan data Gram tiba dengan rusak di
ujung penerima dan dengan demikian penerima pada end sistem dapat menerima data
yang rusak dan bisa saja penerima ujung dapat menerima paket nomor 3 sebelum
paket nomor 2 dan ada kemungkinan juga menerima datagram dua kali.
Pengertian Protokol UDP adalah sebuah protokol stateless (tanpa tempat) oleh karena itu,
server dalam hal ini dimanfaatkan dalam penanganan beberapa klien pada suatu
waktu. Jadi broadcast dan multicast tersedia dengan UDP. Protokol UDP
menyediakan tanpa flow control (kontrol aliran) dan congestion control (kontrol
kemacetan), hal ini berarti bahwa ledakan arus secepat yang diinginkan
namun situasi ini harus ditanganani oleh program aplikasi.
UDP Cheksum
Struktur Data Gram Protokol
UDP
delapan (8) byte datagram Pertama berisi informasi header dan byte tersisa
berisi data pesan. datagram header UDP terdiri dari empat (4) bidang
dengan masing-masing memiliki ukuran yang sama dengan dua byte:
1.
Nomor port sumber
2.
Nomor port tujuan
3.
ukuran Datagram
4.
Checksum
Sumber Port:
Ukuran 16 bit dari 0 sampai 15. Nomor port ini menunjukkan pengirim.
Dihapus ke nol jika tidak digunakan.
Nomor Port tujuan:
Ukuran ini juga 16 bit. Nomor port ini bercerita tentang port ke paket
tujuan.
Panjang:
Ukuran dari bidang ini adalah 16 bit. Bidang ini menunjukkan panjang dalam
bytes UDP header dan encapsulated data. Nilai minimum untuk bidang ini adalah
8. Batas praktis untuk panjang data yang dipaksakan oleh IPv4 protokol yang digunakan
adalah 65,507 byte (65.535 − 8 byte UDP header − 20 byte header IP)
Checksum:
Protokol UDP memverifikasi integritas melalui aplikasi checksum. Multicast
digunakan untuk pengecekan error header dan data. Jika checksum dihilangkan di
dalam IPv4, bidang menggunakan nilai Zero semua
Perbedaan Protokol UDP
Dan TCP
Perbedaan protokol UDP dan TCP, jika pada TCP adalah sebuah konesksi
berorientasi protokol yang dapat diandalkan dan menawarkan transfer data ke
komputer lain terbebas dari kesalahan, digunakan bersama dengan Internet
Protocol (IP) untuk mentransfer
data dalam bentuk paket antara komputer melalui Internet, Receive
Window, field yang digunakan oleh penerima untuk memberitahukan pengirim
seberapa banyak ruang tersedia dalam buffer penerima. Sebaliknya protokol
UDP adalah sebuah connectionless yang tidak memiliki keandalan, windowing,dan
tidak adanya fungsi jika data diterima dengan benar. UDP melakukan multiplexing
UDP menggunakan cara yang sama seperti TCP. Namun bedanya terletak pada
transport protocol yang digunakan, yaitu protokol UDP. Suatu aplikasi dapat
membuka nomor port yang sama pada satu host, tetapi satu menggunakan TCP dan
yang satu lagi menggunakan UDP—hal ini tidak biasa, namun diizinkann. Jika
suatu layanan mendukung TCP dan UDP, ia menggunakan value yang sama
untuk nomor port UDP dan TCP
Perbedaan lain TCP dan UDP, yaitu sequence Number Field
(Urutan nomor Bidang 32-bit sequence number dan 32-bit acknowledgment number
field) digunakan oleh TCP dalam pengirim dan penerima dalam menerapkan layanan
transfer data yang dapat diandalkan, sebaliknya UDP mempunyai keuntungan dengan
tidak menggunakan field sequence dan acknowledgement. Kekuraungan TCP dibanding
UDP yaitu TCP menggunakan byte tambahan yang lebih banyak dibanding UDP sehingga
boleh dikatakan Kelebihan yang dimiliki UDP yang paling jelas dari TCP
adalah byte tambahan yang lebih sedikit. Di samping itu, protokol UDP tidak
perlu menunggu penerimaan atau menyimpan data dalam memory sampai data tersebut
diterima. Ini artinya, aplikasi UDP tidak diperlambat oleh proses penerimaan
dan memory dapat dibebaskan lebih cepat.
Persamaan Protokol UDP
Dan TCP
Persamaan Protokol TCP dan UDP, keduanya menyediakan
fungsi yang sama dengan TCP, misalnya multiplexing dan transfer data, tetapi
ia melakukannya dengan byte tambahan yang lebih sedikit dalam header UDP. UDP
melakukan multiplexing UDP menggunakan cara yang sama seperti TCP
Protokol UDP sering digunakan untuk streaming aplikasi multimedia
tanpa toleransi dan tingkat sensitifitas. Domain Name System (DNS) Simple
Network Management Protocol (SNMP), Routing Information Protocol (RIP) dan
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Juga Menggunakan protokol UDP.
3. Sejarah TCP/IP
Sejarah TCP/IP dimulainya dari
lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket switching digital yang
didanai oleh DARPA (Defence Advanced Research Projects Agency) pada tahun 1969.
Sementara itu ARPANET terus bertambah besar sehingga protokol yang digunakan
pada waktu itu tidak mampu lagi menampung jumlah node yang semakin banyak. Oleh
karena itu DARPA mendanai pembuatan protokol komunikasi yang lebih umum,
yakni TCP/IP. Ia diadopsi menjadi standard ARPANET pada tahun 1983.
Untuk memudahkan proses konversi,
DARPA juga mendanai suatu proyek yang mengimplementasikan protokol ini ke dalam
BSD UNIX, sehingga dimulailah perkawinan antara UNIX dan TCP/IP. Pada
awalnya internet digunakan untuk menunjukan jaringan yang
menggunakan internet protocol (IP) tapi dengan semakin berkembangnya jaringan,
istilah ini sekarang sudah berupa istilah generik yang digunakan untuk semua
kelas jaringan. Internet digunakan untuk menunjuk pada
komunitas jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan
dengan protokol TCP/IP.
Perkembangan TCP/IP yang
diterima luas dan praktis menjadi standar defacto jaringan komputerberkaitan
dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri yang merupakan
keunggulun dari TCP/IP, yaitu :
=>Perkembangan protokol TCP/IP
menggunakan standar protokol terbuka
sehingga tersedia secara luas. Semua orang bisa mengembangkan perangkat lunak
untuk dapat berkomunikasi menggunakan protokol ini. Hal ini membuat
pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama dari
sisi pengadopsian oleh berbagai sistem operasi dan aplikasi jaringan.
=>Tidak tergantung pada
perangkat keras atau sistem operasi
jaringan tertentu sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan
bermacam macam network, misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net
dan lain lain.
=>Cara pengalamatan bersifat unik
dalam skala global, memungkinkan komputer dapat
mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh jaringan,
walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap komputer yang
tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki
address yang hanya dimiliki olehnya.
=>TCP/IP memiliki fasilitas
routing dan jenis-jenis layanan
lainnya yang memungkinkan diterapkan pada internetwork.
Arsitektur dan Protokol Jaringan
TCP/IP
Dalam arsitektur jaringan
komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan ( layer ) yang
memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. ISO (International
Standard Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur
jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open System Interconnection
( OSI ). Standard ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi
komunikasi antara 2 komputer. Dalam TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan
sbb :
Arsitektur TCP/IP
=>Application Layer
=>Transport Layer
=>Internet Layer
=>Network Access Layer
=>Physical Layer
Arsitektur OSI
=>Application Layer
=>Presentation Layer
=>Session Layer
=>Transport Layer
=>Network Layer
=>Data Link Layer
=>Physical Layer
Poin diatas merupakan perbandingan
Arsitektur OSI dan TCP/IP
Walaupun jumlahnya berbeda, namun
semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup
oleh arsitektur TCP/IP. Adapun rincian fungsi masing-masing layer
arsitektur TCP/IP adalah sbb :
=> Physical
Layer (lapisan fisik)
Merupakan lapisan terbawah
yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus,
dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi pada jaringan yang
bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat
mengintegralkan mengintegralkan berbagaijaringan dengan media fisik
yang berbeda-beda.
=> Network
Access Layer
Mempunyai fungsi yang mirip dengan
Data Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data
frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini
biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang
ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah
X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket
Radio dsb.
=> Internet
Layer
Mendefinisikan bagaimana hubungan
dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang
berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang
terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini
bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan
tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan
penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas
(worldwideInternet). Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah :
=>Addressing, yakni melengkapi
setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan. Alamat
pada protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP
Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada
pada level ini (software), makajaringan TCP/IP independen dari
jenis media dan komputer yang digunakan.
=>
Routing,
yakni
menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan.
Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai
protokol yang bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan
oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang
dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router padajaringan TCP/IP lah
yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.
=>Transport Layer
Mendefinisikan cara-cara untuk
melakukan pengiriman data antara end to end host secara handal.Lapisan ini
menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan
informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki
beberapa fungsi penting antara lain :
=> Flow
Control.
Pengiriman data
yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus diatur sedemikian rupa
agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi
kemampuan penerima dalam menerima data.
=> Error
Detection,
Pengirim dan
penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan
untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika ditemukan
kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akan menerima data
tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung kesalahan
tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup berarti.
Pada TCP/IP, protokol
yang dipergunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau User Datagram
Protocol ( UDP ). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan
keandalan data, sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan panjang
paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan yang tinggi. TCP memiliki fungsi
flow control dan error detection dan bersifat connection oriented. Sebaliknya
pada UDP yang bersifat connectionless tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan
flow control, sehingga UDP disebut juga unreliable protocol.
Untuk beberapa hal yang menyangkut
efisiensi dan penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai
protokol transport. Contohnya adalah aplikasi database yang hanya bersifat
query dan response, atau aplikasi lain yang sangat sensitif terhadap delay
seperti video conference. Aplikasi seperti ini dapat mentolerir sedikit
kesalahan (gambar atau suara masih bisa dimengerti), namun akan tidak nyaman
untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup berarti.
=> Application Layer
merupakan lapisan terakhir
dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan
aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu,
terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi
TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer
Protocol ) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer
file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network
News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap
aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP danIP,
sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP.
http://unknown-green.blogspot.com/
4.Perbandingan Model
OSI Dengan TCP/IP
Model OSI dan model referensi TCP/IP memiliki banyak kesamaan.
Keduanya didasarkan pada konsep stack protokol independen. Selain itu, fungsi
dari layer-layer yang terdapat di dalamnya juga hampir sama. Misalnya, dalam
kedua model tersebut terdapat Transport Layer yang berfungsi untuk memberikan
layanan transport network-independent end-to-end untuk memproses komunikasi
data. Sehingga layer ini membentuk transport provider.
Pada model TCP/IP, protokol-protokol
yang ada tidak dedesain secara kaku seperti layer-layer pada model OSI. Pada
TCP/IP terdapat 4 layer fungsional yang merupakan turunan dari area operasi
protokol pada layer-layer tersebut, yaitu area software application, koneksi
transport end-to-end, internetworking, dan direct links menuju node lain pada
local network.
Walaupun secara konsep berbeda dari model OSI, layer-layer ini
dapat dibandingkan dengan skema layering berikut:
Internet Application Layer
: OSI
Application Layer, Presentation Layer, sebagian Session Layer
Transport Layer
: sebagian Session Layer, Transport Layer
Internet (Internetworking Layer) : sebagian Network Layer
Link Layer
: Data Link layer, Physical Layer, sebagian Network Layer
Pembandingan ini berdasarkan pada 7-layer protocol model yang
didefinisikan pada ISO 7498.
Meskipun memiliki kemiripan yang fundamental, kedua model
tersebut juga memiliki banyak perbedaan. Pada bagian ini kita akan fokus pada
perbedaan utama antara dua model referensi tersebut.
Konsep utama pada model OSI adalah:
1. Services (layanan)
2. Interfaces (antarmuka)
3. Protocols (protokol)
Kontribusi terbesar dari model OSI adalah
untuk membuat perbedaan eksplisit antara ketiga konsep tersebut. Setiap layer
melakukan beberapa layanan untuk layer di atasnya. Konsep dari layanan adalah
menyebutkan apa yang dilakukan oleh layer, bukan bagaimana entitas di atasnya
mengakses layer tersebut atau bagaimana layer bekerja. Hal ini mendefinisikan
semantik dari layer tersebut.
Antarmuka layer mengatakan kepada proses di atasnya bagaimana
cara untuk mengaksesnya. Ini menentukan apa saja parameternya dan apa saja
hasil yang diharapkan.
Dan yang terakhir, peer protokol yang digunakan
pada sebuah layer adalah bagian layer itu sendiri. Layer dapat menggunakan
semua protokol yang diperlukannya, asalkan tugas yang dibebankan padanya
selesai. Walaupun layer ini berubah, namun software pada layer diatasnya tidak
akan terpengaruh.
Ide-ide ini sangat baik dan sesuai dengan
ide-ide modern tentang pemrograman berorientasi objek. Sebuah objek, seperti
layer, memiliki seperangkat metode (operasi) bahwa proses luar objek bisa
memanggil objek tersebut. Semantik dari metode ini mendefinisikan set layanan
yang ditawarkan objek. Parameter metode dan hasil bentuk antarmuka objek. Kode
internal untuk objek adalah protokolnya, dan tidak terlihat dari berbagai
kepentingan di luar objek tersebut.
Model TCP/IP tidak jelas membedakan antara layanan, antarmuka,
dan protokol. Sebagai contoh, layanan nyata yang ditawarkan oleh Internet Layer
hanya SEND IP PACKET dan RECEIVE IP PACKET.
Sebagai konsekuensinya, protokol dalam model OSI lebih
tersembunyi secara baik daripada di model TCP/IP dan relatif lebih mudah
diganti ketika perubahan teknologi terjadi. Mampu membuat perubahan tersebut
merupakan salah satu tujuan utama dari protokol berlapis di tempat pertama.
Model referensi OSI telah dibuat sebelum
protokol-protokol yang ada sekarang diciptakan. Layer Data Link awalnya hanya
berurusan dengan jaringan point-to-point. Ketika jaringan broadcast muncul,
sebuah sublayer baru harus dimasukkan ke model. Ketika orang mulai membangun
jaringan nyata dengan menggunakan model OSI dan protokol yang sudah ada,
ditemukan bahwa jaringan-jaringan tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi
layanan yang diperlukan , sehingga sublayers yang konvergen harus dijejalkan ke
model.
Dengan TCP/IP, hal yang sebaliknya terjadi: protokol diutamakan,
dan model hanya menjadi deskripsi protokol yang ada. Tidak ada masalah ketika
protokol harus disesuaikan dengan model. Keduanya sesuai dengan sempurna.
Satu-satunya masalah adalah bahwa model tersebut tidak cocok dengan stack
protokol lain.
Selain perbedaan filosofis yang spesifik, perbedaan jelas antara
kedua model adalah jumlah layer: model OSI memiliki tujuh layer dan TCP / IP
memiliki empat layer. Keduanya memiliki (inter) network, transport, dan
application layer, tetapi layer lainnya berbeda.
Perbedaan lainnya adalah di pada area
komunikasi connectionless dengan connection-oriented. Model OSI mendukung
komunikasi connectionless dan connection-oriented pada network layer, tetapi
pada transport layer hanya mendukung komunikasi connection-oriented. model
TCP/IP hanya memiliki satu mode di network layer (connectionless) namun
mendukung kedua mode pada transport layer.
Model referensi TCP/IP
|
Model referensi OSI
|
Didefinisikan setelah penemuan internet
|
Didefinisikan sebelum penemuan internet
|
Antarmuka, layanan, dan protokol tidak dibedakan dengan jelas
|
Antarmuka, layanan, dan protokol dibedakan dengan jelas
|
TCP/IP mendukung Internet
|
Internet tidak didukung
|
Layering bebas
|
Layering ketat
|
Standar protokol-dependen
|
Standar protokol independen
|
Lebih kredibel
|
Kurang kredibel
|
TCP mengantarkan paket, IP tidak mengantarkan paket
|
Semua paket dapat dikirim
|
Lebih sederhana, hanya ada 4 layer
|
Kompleks, dengan 7 layer
|
http://topx666.kandangbuaya.com/2011/04/perbandingan-model-tcpip-dan-model-osi/
5.Protokol pada Jaringan Peer-to-peer (P2P)
Peer-to-peer (P2P) komputer atau jaringan adalah arsitektur aplikasi
terdistribusi yang partisi tugas atau beban kerja antara rekan-rekan. Peer
sama-sama istimewa, peserta equipotent dalam aplikasi. Mereka dikatakan membentuk
jaringan peer-to-peer node.
Peer membuat sebagian dari sumber daya mereka, seperti kekuatan pemrosesan, penyimpanan disk atau bandwidth jaringan, langsung tersedia untuk peserta jaringan lain, tanpa memerlukan koordinasi pemerintah pusat dengan server atau host yang stabil. Peer keduanya pemasok dan konsumen sumber daya, berbeda dengan model client-server tradisional di mana hanya server pasokan, dan klien konsumsi.
Struktur aplikasi peer-to-peer dipopulerkan oleh sistem file sharing seperti Napster. Paradigma komputasi peer-to-peer telah mengilhami struktur baru dan filsafat di daerah lain interaksi manusia. Dalam konteks sosial, peer-to-peer sebagai meme yang mengacu pada jejaring sosial egaliter yang saat ini muncul di seluruh masyarakat, dimungkinkan oleh teknologi internet pada umumnya.
Peer membuat sebagian dari sumber daya mereka, seperti kekuatan pemrosesan, penyimpanan disk atau bandwidth jaringan, langsung tersedia untuk peserta jaringan lain, tanpa memerlukan koordinasi pemerintah pusat dengan server atau host yang stabil. Peer keduanya pemasok dan konsumen sumber daya, berbeda dengan model client-server tradisional di mana hanya server pasokan, dan klien konsumsi.
Struktur aplikasi peer-to-peer dipopulerkan oleh sistem file sharing seperti Napster. Paradigma komputasi peer-to-peer telah mengilhami struktur baru dan filsafat di daerah lain interaksi manusia. Dalam konteks sosial, peer-to-peer sebagai meme yang mengacu pada jejaring sosial egaliter yang saat ini muncul di seluruh masyarakat, dimungkinkan oleh teknologi internet pada umumnya.
Arsitektur sistem P2P
Peer-to-peer sering menerapkan sistem jaringan overlay abstrak, dibangun di Application Layer, di atas topologi jaringan asli atau fisik. Lapisan tersebut digunakan untuk penemuan pengindeksan dan peer dan membuat sistem P2P independen dari topologi jaringan fisik. Konten biasanya dipertukarkan langsung melalui jaringan Internet Protocol yang mendasari (IP). Anonim peer-to-peer sistem pengecualian, dan menerapkan lapisan routing tambahan untuk mengaburkan identitas sumber atau tujuan pertanyaan.
Pada jaringan peer-to-peer terstruktur, rekan-rekan (dan, kadang-kadang, sumber daya) diatur sebagai berikut kriteria khusus dan algoritma, yang menyebabkan lapisan dengan topologi spesifik dan sifat. Mereka biasanya menggunakan didistribusikan hash berbasis tabel (DHT) pengindeksan, seperti dalam sistem Chord (MIT).
Unstructured peer-to-peer jaringan tidak menyediakan algoritma untuk organisasi atau optimasi dari koneksi jaringan. Secara khusus, tiga model arsitektur terstruktur didefinisikan. Pada sistem peer-to-peer murni seluruh jaringan hanya terdiri dari rekan-rekan equipotent. Hanya ada satu lapisan routing, karena tidak ada pilihan node dengan fungsi infrastruktur khusus. Hybrid peer-to-peer memungkinkan node sistem infrastruktur seperti ada, supernodes sering disebut Pada sistem peer-to-peer terpusat, server pusat digunakan untuk fungsi pengindeksan dan untuk bootstrap seluruh sistem. Meskipun hal ini memiliki kesamaan dengan arsitektur yang terstruktur, hubungan antara rekan-rekan yang tidak ditentukan oleh algoritma. Yang menonjol dan populer pertama peer-to-peer file sharing sistem, Napster, adalah contoh dari model terpusat. Gnutella dan Freenet, di sisi lain, adalah contoh dari model desentralisasi. Kazaa adalah contoh dari model hibrida.
jaringan P2P biasanya digunakan untuk menghubungkan node melalui koneksi ad hoc yang sebagian besar Data, termasuk format digital seperti file audio, dan data real time seperti lalu lintas telepon,. dilewatkan menggunakan teknologi P2P.
Sebuah jaringan P2P murni tidak memiliki gagasan tentang klien atau server tetapi node peer hanya sebesar yang secara simultan berfungsi sebagai kedua "klien" dan "server" ke node lain pada jaringan. Model pengaturan jaringan berbeda dari model client-server di mana komunikasi biasanya ke dan dari server pusat. Sebuah contoh khas dari transfer file yang tidak menggunakan model P2P File Transfer Protocol (FTP) layanan di mana client dan program server berbeda: klien melakukan transfer, dan server memenuhi permintaan ini.
Jaringan overlay P2P terdiri dari semua rekan-rekan yang berpartisipasi sebagai node jaringan. Ada hubungan antara dua node yang mengenal satu sama lain: yaitu jika peer yang berpartisipasi mengetahui lokasi rekan lain di jaringan P2P, maka ada tepi diarahkan dari nodus mantan yang terakhir di jaringan overlay. Berdasarkan bagaimana node di jaringan overlay dihubungkan satu sama lain, kita dapat mengklasifikasikan jaringan P2P seperti tidak terstruktur atau terstruktur.
sistem terstruktur
Terstruktur jaringan P2P menggunakan sebuah protokol yang konsisten secara global untuk memastikan bahwa setiap node dapat efisien rute pencarian untuk beberapa rekan yang memiliki file yang diinginkan, bahkan jika file tersebut sangat langka. Seperti jaminan memerlukan pola yang lebih terstruktur link overlay. Sejauh ini jenis yang paling umum jaringan P2P terstruktur adalah tabel hash didistribusikan (DHT), di mana varian yang konsisten hashing digunakan untuk menetapkan kepemilikan dari setiap file ke rekan tertentu, dengan cara analog dengan tugas sebuah tabel hash tradisional dari setiap tombol untuk slot array tertentu.
Terstruktur jaringan P2P menggunakan sebuah protokol yang konsisten secara global untuk memastikan bahwa setiap node dapat efisien rute pencarian untuk beberapa rekan yang memiliki file yang diinginkan, bahkan jika file tersebut sangat langka. Seperti jaminan memerlukan pola yang lebih terstruktur link overlay. Sejauh ini jenis yang paling umum jaringan P2P terstruktur adalah tabel hash didistribusikan (DHT), di mana varian yang konsisten hashing digunakan untuk menetapkan kepemilikan dari setiap file ke rekan tertentu, dengan cara analog dengan tugas sebuah tabel hash tradisional dari setiap tombol untuk slot array tertentu.
Terdistribusi tabel hash
Distributed hash tabel
tabel hash Terdistribusi (DHTs) adalah kelas dari sistem terdistribusi desentralisasi yang menyediakan layanan pencarian serupa dengan tabel hash: (kunci, value) pasangan disimpan dalam DHT, dan setiap node berpartisipasi secara efisien dapat mengambil nilai yang terkait dengan kunci yang diberikan . Tanggung jawab untuk menjaga pemetaan dari kunci untuk nilai didistribusikan antara node, sedemikian rupa sehingga perubahan dalam set peserta menyebabkan gangguan minimal. Hal ini memungkinkan DHTs untuk skala yang sangat besar jumlah node dan untuk menangani kedatangan node terus menerus, keberangkatan, dan kegagalan.
DHTs merupakan infrastruktur yang dapat digunakan untuk membangun jaringan peer-to-peer. Terkemuka jaringan terdistribusi yang menggunakan pelacak BitTorrent DHTs termasuk yang didistribusikan, jaringan Bitcoin moneter, jaringan Kad, botnet Storm, YaCy, dan konten Karang Jaringan Distribusi.
Beberapa proyek penelitian yang menonjol termasuk proyek Chord, penyimpanan LALU utilitas, P-Grid, sebuah jaringan overlay diri terorganisir dan muncul dan konten CoopNet sistem distribusi (lihat di bawah untuk link eksternal yang berhubungan dengan proyek ini).
DHT berbasis jaringan telah banyak digunakan untuk mencapai penemuan sumber daya yang efisien untuk sistem komputasi grid, karena membantu dalam manajemen sumber daya dan penjadwalan aplikasi. kegiatan penemuan Resource melibatkan mencari jenis sumber daya yang tepat yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi pengguna. kemajuan terbaru dalam domain penemuan sumber daya desentralisasi telah didasarkan pada perluasan DHTs yang ada dengan kemampuan organisasi data multi-dimensi dan routing query. Mayoritas dari upaya telah melihat indeks embedding data spasial seperti Mengisi Space Curves (SFCs) termasuk kurva Hilbert,-Z kurva, pohon kd, MX-CIF Quad pohon pohon dan R *- untuk mengelola, routing, dan pengindeksan Grid kompleks objek query sumber daya melalui jaringan DHT. indeks spasial cocok untuk menangani kompleksitas query sumber daya Grid. Meskipun beberapa indeks spasial dapat memiliki masalah sebagai salam untuk routing load-keseimbangan dalam kasus data miring ditetapkan, semua indeks spasial lebih terukur dari segi jumlah hop dilalui dan pesan yang dihasilkan ketika mencari dan routing query Grid sumber daya.
Distributed hash tabel
tabel hash Terdistribusi (DHTs) adalah kelas dari sistem terdistribusi desentralisasi yang menyediakan layanan pencarian serupa dengan tabel hash: (kunci, value) pasangan disimpan dalam DHT, dan setiap node berpartisipasi secara efisien dapat mengambil nilai yang terkait dengan kunci yang diberikan . Tanggung jawab untuk menjaga pemetaan dari kunci untuk nilai didistribusikan antara node, sedemikian rupa sehingga perubahan dalam set peserta menyebabkan gangguan minimal. Hal ini memungkinkan DHTs untuk skala yang sangat besar jumlah node dan untuk menangani kedatangan node terus menerus, keberangkatan, dan kegagalan.
DHTs merupakan infrastruktur yang dapat digunakan untuk membangun jaringan peer-to-peer. Terkemuka jaringan terdistribusi yang menggunakan pelacak BitTorrent DHTs termasuk yang didistribusikan, jaringan Bitcoin moneter, jaringan Kad, botnet Storm, YaCy, dan konten Karang Jaringan Distribusi.
Beberapa proyek penelitian yang menonjol termasuk proyek Chord, penyimpanan LALU utilitas, P-Grid, sebuah jaringan overlay diri terorganisir dan muncul dan konten CoopNet sistem distribusi (lihat di bawah untuk link eksternal yang berhubungan dengan proyek ini).
DHT berbasis jaringan telah banyak digunakan untuk mencapai penemuan sumber daya yang efisien untuk sistem komputasi grid, karena membantu dalam manajemen sumber daya dan penjadwalan aplikasi. kegiatan penemuan Resource melibatkan mencari jenis sumber daya yang tepat yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi pengguna. kemajuan terbaru dalam domain penemuan sumber daya desentralisasi telah didasarkan pada perluasan DHTs yang ada dengan kemampuan organisasi data multi-dimensi dan routing query. Mayoritas dari upaya telah melihat indeks embedding data spasial seperti Mengisi Space Curves (SFCs) termasuk kurva Hilbert,-Z kurva, pohon kd, MX-CIF Quad pohon pohon dan R *- untuk mengelola, routing, dan pengindeksan Grid kompleks objek query sumber daya melalui jaringan DHT. indeks spasial cocok untuk menangani kompleksitas query sumber daya Grid. Meskipun beberapa indeks spasial dapat memiliki masalah sebagai salam untuk routing load-keseimbangan dalam kasus data miring ditetapkan, semua indeks spasial lebih terukur dari segi jumlah hop dilalui dan pesan yang dihasilkan ketika mencari dan routing query Grid sumber daya.
sistem Unstructured
Sebuah jaringan P2P terstruktur terbentuk ketika link overlay ditetapkan sewenang-wenang. jaringan tersebut dapat dengan mudah dibangun sebagai rekan baru yang ingin bergabung dengan jaringan dapat menyalin link yang ada node lain dan kemudian membentuk link sendiri dari waktu ke waktu. Dalam sebuah jaringan P2P tidak terstruktur, jika rekan ingin menemukan potongan yang diinginkan data dalam jaringan, query harus membanjiri melalui jaringan untuk menemukan rekan-rekan sebanyak mungkin yang berbagi data. Kerugian utama dengan jaringan tersebut adalah bahwa permintaan tidak selalu dapat diselesaikan. konten populer mungkin akan tersedia di beberapa rekan dan setiap rekan mencari kemungkinan untuk menemukan hal yang sama. Tetapi jika peer adalah mencari data jarang dimiliki oleh hanya beberapa teman sebaya lainnya, maka sangat tidak mungkin bahwa pencarian akan berhasil. Karena tidak ada korelasi antara peer dan konten yang dikelola oleh itu, tidak ada jaminan bahwa banjir akan menemukan rekan yang memiliki data yang diinginkan. Banjir juga menyebabkan tingginya jumlah sinyal lalu lintas di jaringan sehingga jaringan tersebut biasanya memiliki efisiensi pencarian yang sangat miskin. Banyak dari jaringan P2P populer adalah tidak terstruktur.
Dalam jaringan P2P murni: Peer bertindak sebagai sama, penggabungan peran klien dan server. Dalam jaringan tersebut, tidak ada server pusat mengelola jaringan, juga tidak ada router pusat. Beberapa contoh murni Aplikasi P2P jaringan Layer dirancang untuk berbagi file peer-to-peer adalah Gnutella (v0.4 pre) dan Freenet.
Ada juga hybrid P2P sistem, yang mendistribusikan klien mereka menjadi dua kelompok: node node klien dan overlay. Biasanya, setiap klien dapat bertindak sesuai dengan kebutuhan sesaat dari jaringan dan dapat menjadi bagian dari jaringan overlay masing-masing digunakan untuk mengkoordinasikan struktur P2P. Divisi ini antara normal dan 'lebih baik' node ini dilakukan dalam rangka untuk mengatasi masalah skala pada awal jaringan P2P murni. Contoh untuk jaringan tersebut adalah untuk Gnutella misalnya (setelah v0.4) atau G2.
Tipe lain dari jaringan P2P hibrida jaringan menggunakan server pusat pada satu tangan (s) atau bootstrap mekanisme, di sisi lain P2P untuk transfer data mereka. Jaringan ini dalam 'jaringan terpusat' disebut umum karena kurangnya kemampuan mereka untuk bekerja tanpa server pusat mereka (s). Contoh untuk jaringan tersebut adalah jaringan eDonkey (ed2k).
[Sunting] Pengindeksan dan penemuan sumber daya
Lama peer-to-peer jaringan duplikat sumber daya di setiap node dalam jaringan dikonfigurasi untuk membawa jenis informasi. Hal ini memungkinkan pencarian lokal, tetapi membutuhkan banyak lalu lintas.
Jaringan modern menggunakan server koordinasi pusat dan permintaan pencarian diarahkan. Pusat server biasanya digunakan untuk listing rekan-rekan potensial (Tor), mengkoordinasikan kegiatan mereka (lipat @ rumah), dan pencarian (Napster, eMule). Desentralisasi pencarian pertama kali dilakukan oleh banjir permintaan pencarian keluar di seluruh rekan-rekan. strategi pencarian yang lebih efisien diarahkan, termasuk supernodes dan tabel hash didistribusikan, sekarang digunakan.
Banyak sistem menggunakan P2P peer kuat (super-peer, super-node) sebagai server dan klien-rekan yang terhubung dalam mode bintang seperti ke super peer tunggal.
Sebuah jaringan P2P terstruktur terbentuk ketika link overlay ditetapkan sewenang-wenang. jaringan tersebut dapat dengan mudah dibangun sebagai rekan baru yang ingin bergabung dengan jaringan dapat menyalin link yang ada node lain dan kemudian membentuk link sendiri dari waktu ke waktu. Dalam sebuah jaringan P2P tidak terstruktur, jika rekan ingin menemukan potongan yang diinginkan data dalam jaringan, query harus membanjiri melalui jaringan untuk menemukan rekan-rekan sebanyak mungkin yang berbagi data. Kerugian utama dengan jaringan tersebut adalah bahwa permintaan tidak selalu dapat diselesaikan. konten populer mungkin akan tersedia di beberapa rekan dan setiap rekan mencari kemungkinan untuk menemukan hal yang sama. Tetapi jika peer adalah mencari data jarang dimiliki oleh hanya beberapa teman sebaya lainnya, maka sangat tidak mungkin bahwa pencarian akan berhasil. Karena tidak ada korelasi antara peer dan konten yang dikelola oleh itu, tidak ada jaminan bahwa banjir akan menemukan rekan yang memiliki data yang diinginkan. Banjir juga menyebabkan tingginya jumlah sinyal lalu lintas di jaringan sehingga jaringan tersebut biasanya memiliki efisiensi pencarian yang sangat miskin. Banyak dari jaringan P2P populer adalah tidak terstruktur.
Dalam jaringan P2P murni: Peer bertindak sebagai sama, penggabungan peran klien dan server. Dalam jaringan tersebut, tidak ada server pusat mengelola jaringan, juga tidak ada router pusat. Beberapa contoh murni Aplikasi P2P jaringan Layer dirancang untuk berbagi file peer-to-peer adalah Gnutella (v0.4 pre) dan Freenet.
Ada juga hybrid P2P sistem, yang mendistribusikan klien mereka menjadi dua kelompok: node node klien dan overlay. Biasanya, setiap klien dapat bertindak sesuai dengan kebutuhan sesaat dari jaringan dan dapat menjadi bagian dari jaringan overlay masing-masing digunakan untuk mengkoordinasikan struktur P2P. Divisi ini antara normal dan 'lebih baik' node ini dilakukan dalam rangka untuk mengatasi masalah skala pada awal jaringan P2P murni. Contoh untuk jaringan tersebut adalah untuk Gnutella misalnya (setelah v0.4) atau G2.
Tipe lain dari jaringan P2P hibrida jaringan menggunakan server pusat pada satu tangan (s) atau bootstrap mekanisme, di sisi lain P2P untuk transfer data mereka. Jaringan ini dalam 'jaringan terpusat' disebut umum karena kurangnya kemampuan mereka untuk bekerja tanpa server pusat mereka (s). Contoh untuk jaringan tersebut adalah jaringan eDonkey (ed2k).
[Sunting] Pengindeksan dan penemuan sumber daya
Lama peer-to-peer jaringan duplikat sumber daya di setiap node dalam jaringan dikonfigurasi untuk membawa jenis informasi. Hal ini memungkinkan pencarian lokal, tetapi membutuhkan banyak lalu lintas.
Jaringan modern menggunakan server koordinasi pusat dan permintaan pencarian diarahkan. Pusat server biasanya digunakan untuk listing rekan-rekan potensial (Tor), mengkoordinasikan kegiatan mereka (lipat @ rumah), dan pencarian (Napster, eMule). Desentralisasi pencarian pertama kali dilakukan oleh banjir permintaan pencarian keluar di seluruh rekan-rekan. strategi pencarian yang lebih efisien diarahkan, termasuk supernodes dan tabel hash didistribusikan, sekarang digunakan.
Banyak sistem menggunakan P2P peer kuat (super-peer, super-node) sebagai server dan klien-rekan yang terhubung dalam mode bintang seperti ke super peer tunggal.
sistem Peer-to-peer seperti
Dalam definisi modern teknologi peer-to-peer, istilah itu menyiratkan konsep arsitektur umum yang diuraikan dalam artikel ini. Namun, konsep dasar komputasi peer-to-peer itu digambarkan dalam sistem perangkat lunak sebelumnya dan diskusi jaringan, mencapai kembali ke prinsip yang dinyatakan dalam Permintaan pertama untuk Komentar, RFC 1.
Sebuah sistem pesan terdistribusi yang sering disamakan sebagai arsitektur peer-to-peer awal adalah jaringan berita USENET sistem yang pada prinsipnya model client-server dari perspektif pengguna atau klien, ketika mereka membaca atau posting artikel berita. Namun, berita server berkomunikasi dengan satu sama lain sebagai rekan untuk menyebarkan artikel-artikel Usenet berita di atas seluruh kelompok server jaringan. Pertimbangan yang sama berlaku untuk email SMTP dalam arti bahwa email yang menyampaikan inti jaringan agen Mail transfer memiliki karakter peer-to-peer, sementara pinggiran klien e-mail dan sambungan langsung mereka benar-benar hubungan client-server. visi Tim Berners-Lee untuk World Wide Web, sebagaimana dibuktikan oleh editor WorldWideWeb nya / browser, dekat dengan desain peer-to-peer dalam hal ini diasumsikan setiap pengguna web akan menjadi editor aktif dan kontributor membuat dan menghubungkan isi untuk membentuk saling web link. Hal ini bertentangan dengan struktur penyiaran-seperti web seperti yang telah berkembang selama bertahun-tahun.
Dalam definisi modern teknologi peer-to-peer, istilah itu menyiratkan konsep arsitektur umum yang diuraikan dalam artikel ini. Namun, konsep dasar komputasi peer-to-peer itu digambarkan dalam sistem perangkat lunak sebelumnya dan diskusi jaringan, mencapai kembali ke prinsip yang dinyatakan dalam Permintaan pertama untuk Komentar, RFC 1.
Sebuah sistem pesan terdistribusi yang sering disamakan sebagai arsitektur peer-to-peer awal adalah jaringan berita USENET sistem yang pada prinsipnya model client-server dari perspektif pengguna atau klien, ketika mereka membaca atau posting artikel berita. Namun, berita server berkomunikasi dengan satu sama lain sebagai rekan untuk menyebarkan artikel-artikel Usenet berita di atas seluruh kelompok server jaringan. Pertimbangan yang sama berlaku untuk email SMTP dalam arti bahwa email yang menyampaikan inti jaringan agen Mail transfer memiliki karakter peer-to-peer, sementara pinggiran klien e-mail dan sambungan langsung mereka benar-benar hubungan client-server. visi Tim Berners-Lee untuk World Wide Web, sebagaimana dibuktikan oleh editor WorldWideWeb nya / browser, dekat dengan desain peer-to-peer dalam hal ini diasumsikan setiap pengguna web akan menjadi editor aktif dan kontributor membuat dan menghubungkan isi untuk membentuk saling web link. Hal ini bertentangan dengan struktur penyiaran-seperti web seperti yang telah berkembang selama bertahun-tahun.
Keuntungan dan kelemahan
Dalam jaringan P2P, klien menyediakan sumber daya, yang mungkin termasuk bandwidth, ruang penyimpanan, dan daya komputasi. Sebagai node tiba dan permintaan pada sistem meningkat, total kapasitas sistem juga meningkat. Sebaliknya, dalam sebuah arsitektur client-server biasa, klien hanya berbagi tuntutan mereka dengan sistem, tetapi tidak sumber daya mereka. Dalam hal ini, sebagai klien lebih bergabung dengan sistem, sumber daya kurang tersedia untuk melayani setiap klien.
Sifat terdistribusi jaringan P2P juga meningkatkan ketahanan, Dan-dalam sistem P2P murni-dengan memungkinkan rekan-rekan untuk mencari data tanpa bergantung pada server indeks terpusat .Dalam kasus terakhir, tidak ada satu titik kegagalan dalam sistem.
Seperti dengan sistem jaringan yang paling, aman dan kode unsigned memungkinkan akses jarak jauh ke file di komputer korban atau bahkan kompromi seluruh jaringan. Di masa lalu ini telah terjadi misalnya untuk jaringan FastTrack ketika anti P2P perusahaan yang dikelola untuk memperkenalkan potongan palsu ke download dan file didownload (kebanyakan file MP3) yang dapat digunakan kode berbahaya setelah atau bahkan yang terkandung. Akibatnya, jaringan P2P hari ini telah melihat peningkatan besar keamanan mereka dan mekanisme file verifikasi. Modern hashing, chunk verifikasi dan metode enkripsi yang berbeda telah membuat jaringan yang paling resisten terhadap hampir semua jenis serangan, bahkan ketika bagian utama dari jaringan masing-masing telah digantikan oleh host palsu atau berfungsi.
penyedia layanan Internet (ISP) telah dikenal untuk mencekik trafik P2P file-sharing karena penggunaan bandwidth tinggi Dibandingkan dengan browsing Web, e-mail atau banyak kegunaan lain dari internet, dimana data hanya ditransfer dengan interval pendek dan jumlah relatif kecil, P2P file-sharing sering terdiri dari penggunaan bandwidth yang relatif berat karena transfer file berlangsung dan kawanan / koordinasi jaringan paket. Sebagai reaksi terhadap bandwidth throttling ini beberapa aplikasi P2P mulai kebingungan menerapkan protokol, seperti enkripsi protokol BitTorrent. Teknik untuk mencapai "kebingungan protokol" melibatkan menghapus properti dinyatakan mudah diidentifikasi dari protokol, seperti urutan byte deterministik dan ukuran paket, dengan membuat data tampak seolah-olah itu acak .
Sebuah solusi untuk ini disebut P2P caching, dimana toko-toko ISP bagian dari file yang paling diakses oleh klien P2P untuk menyelamatkan akses ke Internet.
Dalam jaringan P2P, klien menyediakan sumber daya, yang mungkin termasuk bandwidth, ruang penyimpanan, dan daya komputasi. Sebagai node tiba dan permintaan pada sistem meningkat, total kapasitas sistem juga meningkat. Sebaliknya, dalam sebuah arsitektur client-server biasa, klien hanya berbagi tuntutan mereka dengan sistem, tetapi tidak sumber daya mereka. Dalam hal ini, sebagai klien lebih bergabung dengan sistem, sumber daya kurang tersedia untuk melayani setiap klien.
Sifat terdistribusi jaringan P2P juga meningkatkan ketahanan, Dan-dalam sistem P2P murni-dengan memungkinkan rekan-rekan untuk mencari data tanpa bergantung pada server indeks terpusat .Dalam kasus terakhir, tidak ada satu titik kegagalan dalam sistem.
Seperti dengan sistem jaringan yang paling, aman dan kode unsigned memungkinkan akses jarak jauh ke file di komputer korban atau bahkan kompromi seluruh jaringan. Di masa lalu ini telah terjadi misalnya untuk jaringan FastTrack ketika anti P2P perusahaan yang dikelola untuk memperkenalkan potongan palsu ke download dan file didownload (kebanyakan file MP3) yang dapat digunakan kode berbahaya setelah atau bahkan yang terkandung. Akibatnya, jaringan P2P hari ini telah melihat peningkatan besar keamanan mereka dan mekanisme file verifikasi. Modern hashing, chunk verifikasi dan metode enkripsi yang berbeda telah membuat jaringan yang paling resisten terhadap hampir semua jenis serangan, bahkan ketika bagian utama dari jaringan masing-masing telah digantikan oleh host palsu atau berfungsi.
penyedia layanan Internet (ISP) telah dikenal untuk mencekik trafik P2P file-sharing karena penggunaan bandwidth tinggi Dibandingkan dengan browsing Web, e-mail atau banyak kegunaan lain dari internet, dimana data hanya ditransfer dengan interval pendek dan jumlah relatif kecil, P2P file-sharing sering terdiri dari penggunaan bandwidth yang relatif berat karena transfer file berlangsung dan kawanan / koordinasi jaringan paket. Sebagai reaksi terhadap bandwidth throttling ini beberapa aplikasi P2P mulai kebingungan menerapkan protokol, seperti enkripsi protokol BitTorrent. Teknik untuk mencapai "kebingungan protokol" melibatkan menghapus properti dinyatakan mudah diidentifikasi dari protokol, seperti urutan byte deterministik dan ukuran paket, dengan membuat data tampak seolah-olah itu acak .
Sebuah solusi untuk ini disebut P2P caching, dimana toko-toko ISP bagian dari file yang paling diakses oleh klien P2P untuk menyelamatkan akses ke Internet.
Ø Sosial dan dampak ekonomi
Konsep P2P semakin berkembang ke penggunaan diperluas sebagai dinamis yaitu aktif dalam jaringan terdistribusi, relasional, tidak hanya komputer ke komputer, tetapi manusia ke manusia. Yochai Benkler telah diciptakan produksi peer istilah commons berbasis untuk menunjukkan proyek kolaborasi seperti perangkat lunak bebas dan open source dan Wikipedia. Terkait dengan produksi peer adalah konsep:
* Peer pemerintahan (mengacu pada cara yang rekan proyek produksi dikelola)
* Peer properti (mengacu pada tipe baru izin yang mengakui kepengarangan individu tetapi tidak hak milik eksklusif, seperti GNU General Public License dan lisensi Creative Commons)
* Peer distribusi (atau cara dimana produk, khususnya produk peer-diproduksi, didistribusikan)
Beberapa peneliti telah meneliti manfaat memungkinkan komunitas virtual untuk mengatur dirinya sendiri dan memperkenalkan insentif untuk berbagi sumber daya dan kerja sama, dengan alasan bahwa aspek sosial yang hilang dari sistem saat ini peer-to-peer harus dilihat baik sebagai tujuan dan sarana untuk diri komunitas virtual terorganisir akan dibangun dan dipelihara. sedang berlangsung upaya penelitian untuk merancang mekanisme insentif yang efektif dalam sistem P2P, berdasarkan prinsip-prinsip dari teori permainan mulai mengambil arah yang lebih psikologis dan pemrosesan informasi.
Konsep P2P semakin berkembang ke penggunaan diperluas sebagai dinamis yaitu aktif dalam jaringan terdistribusi, relasional, tidak hanya komputer ke komputer, tetapi manusia ke manusia. Yochai Benkler telah diciptakan produksi peer istilah commons berbasis untuk menunjukkan proyek kolaborasi seperti perangkat lunak bebas dan open source dan Wikipedia. Terkait dengan produksi peer adalah konsep:
* Peer pemerintahan (mengacu pada cara yang rekan proyek produksi dikelola)
* Peer properti (mengacu pada tipe baru izin yang mengakui kepengarangan individu tetapi tidak hak milik eksklusif, seperti GNU General Public License dan lisensi Creative Commons)
* Peer distribusi (atau cara dimana produk, khususnya produk peer-diproduksi, didistribusikan)
Beberapa peneliti telah meneliti manfaat memungkinkan komunitas virtual untuk mengatur dirinya sendiri dan memperkenalkan insentif untuk berbagi sumber daya dan kerja sama, dengan alasan bahwa aspek sosial yang hilang dari sistem saat ini peer-to-peer harus dilihat baik sebagai tujuan dan sarana untuk diri komunitas virtual terorganisir akan dibangun dan dipelihara. sedang berlangsung upaya penelitian untuk merancang mekanisme insentif yang efektif dalam sistem P2P, berdasarkan prinsip-prinsip dari teori permainan mulai mengambil arah yang lebih psikologis dan pemrosesan informasi.
Aplikasi
Ada berbagai aplikasi jaringan peer-to-peer. Yang paling umum dikenal adalah untuk distribusi konten
Ada berbagai aplikasi jaringan peer-to-peer. Yang paling umum dikenal adalah untuk distribusi konten
pengiriman Konten
* Banyak jaringan berbagi file, seperti Gnutella, FastTrack dipopulerkan G2 dan teknologi peer-to-peer. Sejak tahun 2004, adalah penyumbang terbesar dari lalu lintas jaringan di Internet.
* Peer-to-peer jaringan pengiriman konten (P2P-CDN) (Giraffic, Kontiki, Ignite, RedSwoosh).
* Perangkat Lunak publikasi dan distribusi (Linux, beberapa permainan); melalui jaringan file sharing.
* Streaming media. P2PTV dan PDTP. Aplikasi termasuk TVUPlayer, Joost, CoolStreaming, Cybersky-TV, PPLive, LiveStation
* Spotify menggunakan jaringan peer-to-peer bersama dengan streaming server untuk streaming musik ke pemutar musik desktop.
* Peercasting untuk multicasting sungai. Lihat PeerCast, IceShare, FreeCast, Rawflow
* Pennsylvania State University, MIT dan Simon Fraser University membawa pada sebuah proyek yang disebut LionShare dirancang untuk memudahkan file sharing antar lembaga pendidikan global.
* Osiris (tanpa server Portal System) memungkinkan pengguna untuk membuat portal web anonim dan otonom didistribusikan melalui jaringan P2P.
Jaringan
* Domain Name System, untuk pengambilan informasi internet. d. Perbandingan DNS perangkat lunak server
* Awan komputasi
* Dalesa peer-to-peer web cache untuk LAN (berdasarkan IP multicasting).
Sains
* Dalam bioinformatika, obat identifikasi calon. Program tersebut pertama dimulai pada tahun 2001 Pusat Komputasi Penemuan Obat di Universitas Oxford bekerjasama dengan Yayasan Nasional untuk Penelitian Kanker. Ada beberapa program serupa beberapa saat berjalan di bawah Amerika Devices Cancer Research Project.
* Mesin pencari P2P sciencenet.
* BOINC
Pencarian
* YaCy, mesin pencari gratis didistribusikan, dibangun di atas prinsip-prinsip jaringan peer-to-peer.
jaringan Komunikasi
* Skype, salah satu aplikasi internet yang paling banyak digunakan telepon menggunakan teknologi P2P.
* VoIP (protokol layer menggunakan aplikasi seperti SIP)
* Instant messaging dan chat online
* Lengkap desentralisasi jaringan peer: Usenet (1979) dan WWIVnet (1987).
Umum
* Penelitian seperti proyek Chord, penyimpanan LALU utilitas, P-Grid, dan isi CoopNet sistem distribusi.
* JXTA, untuk aplikasi Peer. Lihat Collanos Tempat Kerja (Teamwork perangkat lunak), Sixearch
Lain-lain
* Departemen Pertahanan AS telah memulai riset tentang jaringan P2P sebagai bagian dari strategi perang modern jaringan. Pada bulan Mei, 2003 Dr Tether. Direktur Defense Advanced Research Project Agency bersaksi bahwa Militer AS menggunakan jaringan P2P.
* Kato et al. 'S penelitian menunjukkan lebih dari 200 perusahaan dengan sekitar $ 400 juta USD berinvestasi di jaringan P2P. Selain File Sharing, perusahaan juga tertarik Mendistribusikan Computing, Distribusi Konten.
* Wireless komunitas jaringan, Netsukuku
* Sebuah generasi awal dari sistem peer-to-peer disebut "metacomputing" atau yang diklasifikasikan sebagai "middleware". Ini termasuk: Legion, Globus
Sejarah perspektif
visi Tim Berners-Lee untuk World Wide Web adalah dekat dengan jaringan P2P dalam hal ini diasumsikan setiap pengguna web akan menjadi editor aktif dan kontributor, membuat dan menghubungkan konten untuk membentuk "web" saling link. Hal ini kontras dengan struktur penyiaran seperti sekarang web.
Beberapa jaringan dan saluran seperti Napster, OpenNAP dan channel IRC melayani menggunakan struktur client-server untuk beberapa tugas (misalnya, mencari) dan struktur P2P bagi orang lain. Jaringan seperti Gnutella atau Freenet menggunakan struktur P2P untuk hampir semua tugas, dengan pengecualian menemukan rekan-rekan untuk menyambung ke saat pertama kali membuat.
arsitektur P2P mewujudkan salah satu konsep teknis utama Internet, dijelaskan dalam Permintaan Internet pertama untuk Komentar, RFC 1, "Host Perangkat Lunak" tanggal 7 April 1969. Baru-baru ini, konsep tersebut telah mendapat pengakuan dalam masyarakat umum dalam konteks tidak adanya server pengindeksan sentral dalam arsitektur yang digunakan untuk bertukar file multimedia.
* Banyak jaringan berbagi file, seperti Gnutella, FastTrack dipopulerkan G2 dan teknologi peer-to-peer. Sejak tahun 2004, adalah penyumbang terbesar dari lalu lintas jaringan di Internet.
* Peer-to-peer jaringan pengiriman konten (P2P-CDN) (Giraffic, Kontiki, Ignite, RedSwoosh).
* Perangkat Lunak publikasi dan distribusi (Linux, beberapa permainan); melalui jaringan file sharing.
* Streaming media. P2PTV dan PDTP. Aplikasi termasuk TVUPlayer, Joost, CoolStreaming, Cybersky-TV, PPLive, LiveStation
* Spotify menggunakan jaringan peer-to-peer bersama dengan streaming server untuk streaming musik ke pemutar musik desktop.
* Peercasting untuk multicasting sungai. Lihat PeerCast, IceShare, FreeCast, Rawflow
* Pennsylvania State University, MIT dan Simon Fraser University membawa pada sebuah proyek yang disebut LionShare dirancang untuk memudahkan file sharing antar lembaga pendidikan global.
* Osiris (tanpa server Portal System) memungkinkan pengguna untuk membuat portal web anonim dan otonom didistribusikan melalui jaringan P2P.
Jaringan
* Domain Name System, untuk pengambilan informasi internet. d. Perbandingan DNS perangkat lunak server
* Awan komputasi
* Dalesa peer-to-peer web cache untuk LAN (berdasarkan IP multicasting).
Sains
* Dalam bioinformatika, obat identifikasi calon. Program tersebut pertama dimulai pada tahun 2001 Pusat Komputasi Penemuan Obat di Universitas Oxford bekerjasama dengan Yayasan Nasional untuk Penelitian Kanker. Ada beberapa program serupa beberapa saat berjalan di bawah Amerika Devices Cancer Research Project.
* Mesin pencari P2P sciencenet.
* BOINC
Pencarian
* YaCy, mesin pencari gratis didistribusikan, dibangun di atas prinsip-prinsip jaringan peer-to-peer.
jaringan Komunikasi
* Skype, salah satu aplikasi internet yang paling banyak digunakan telepon menggunakan teknologi P2P.
* VoIP (protokol layer menggunakan aplikasi seperti SIP)
* Instant messaging dan chat online
* Lengkap desentralisasi jaringan peer: Usenet (1979) dan WWIVnet (1987).
Umum
* Penelitian seperti proyek Chord, penyimpanan LALU utilitas, P-Grid, dan isi CoopNet sistem distribusi.
* JXTA, untuk aplikasi Peer. Lihat Collanos Tempat Kerja (Teamwork perangkat lunak), Sixearch
Lain-lain
* Departemen Pertahanan AS telah memulai riset tentang jaringan P2P sebagai bagian dari strategi perang modern jaringan. Pada bulan Mei, 2003 Dr Tether. Direktur Defense Advanced Research Project Agency bersaksi bahwa Militer AS menggunakan jaringan P2P.
* Kato et al. 'S penelitian menunjukkan lebih dari 200 perusahaan dengan sekitar $ 400 juta USD berinvestasi di jaringan P2P. Selain File Sharing, perusahaan juga tertarik Mendistribusikan Computing, Distribusi Konten.
* Wireless komunitas jaringan, Netsukuku
* Sebuah generasi awal dari sistem peer-to-peer disebut "metacomputing" atau yang diklasifikasikan sebagai "middleware". Ini termasuk: Legion, Globus
Sejarah perspektif
visi Tim Berners-Lee untuk World Wide Web adalah dekat dengan jaringan P2P dalam hal ini diasumsikan setiap pengguna web akan menjadi editor aktif dan kontributor, membuat dan menghubungkan konten untuk membentuk "web" saling link. Hal ini kontras dengan struktur penyiaran seperti sekarang web.
Beberapa jaringan dan saluran seperti Napster, OpenNAP dan channel IRC melayani menggunakan struktur client-server untuk beberapa tugas (misalnya, mencari) dan struktur P2P bagi orang lain. Jaringan seperti Gnutella atau Freenet menggunakan struktur P2P untuk hampir semua tugas, dengan pengecualian menemukan rekan-rekan untuk menyambung ke saat pertama kali membuat.
arsitektur P2P mewujudkan salah satu konsep teknis utama Internet, dijelaskan dalam Permintaan Internet pertama untuk Komentar, RFC 1, "Host Perangkat Lunak" tanggal 7 April 1969. Baru-baru ini, konsep tersebut telah mendapat pengakuan dalam masyarakat umum dalam konteks tidak adanya server pengindeksan sentral dalam arsitektur yang digunakan untuk bertukar file multimedia.
kontroversi netralitas
Jaringan
Peer-to-peer aplikasi menyajikan salah satu dari isu-isu inti dalam kontroversi netralitas jaringan. Pada bulan Oktober 2007, Comcast, salah satu penyedia layanan internet broadband terbesar di Amerika Serikat, mulai memblokir aplikasi P2P seperti BitTorrent. alasan mereka adalah bahwa P2P banyak digunakan untuk berbagi konten ilegal, dan infrastruktur mereka tidak dirancang untuk terus menerus, lalu lintas tinggi-bandwidth. Pengkritik menunjukkan bahwa jaringan P2P telah menggunakan sah, dan bahwa ini adalah cara lain bahwa penyedia besar mencoba untuk mengontrol penggunaan dan konten di Internet, dan orang-orang langsung menuju arsitektur aplikasi client-server berbasis. Model client-server menyediakan keuangan hambatan-untuk-masuk ke penerbit kecil dan individu, dan cukup efisien untuk berbagi file besar.
Peer-to-peer aplikasi menyajikan salah satu dari isu-isu inti dalam kontroversi netralitas jaringan. Pada bulan Oktober 2007, Comcast, salah satu penyedia layanan internet broadband terbesar di Amerika Serikat, mulai memblokir aplikasi P2P seperti BitTorrent. alasan mereka adalah bahwa P2P banyak digunakan untuk berbagi konten ilegal, dan infrastruktur mereka tidak dirancang untuk terus menerus, lalu lintas tinggi-bandwidth. Pengkritik menunjukkan bahwa jaringan P2P telah menggunakan sah, dan bahwa ini adalah cara lain bahwa penyedia besar mencoba untuk mengontrol penggunaan dan konten di Internet, dan orang-orang langsung menuju arsitektur aplikasi client-server berbasis. Model client-server menyediakan keuangan hambatan-untuk-masuk ke penerbit kecil dan individu, dan cukup efisien untuk berbagi file besar.
6. Setting IP Pada Wndows dan Linux
1. Konfigurasi Jaringan Windows
Menghubungkan Komputer satu dengan komputer
lain dapat dilakukan dengan konfigurasi jaringan komputer, yaitu dengan
menyiapkan perangkat keras jaringan kompute serta melakukan setting di sistem
jaringan komputer. Setelah perangkat keras tersedia dan dirangkai, langkah
selanjutnya adalah memberikan alamat Internet Protocol Address (IP Address)
pada komputer. Alamat IP diperlukan agar komputer bisa saling mengenal.
Sistem operasi yang digunakan harus mendukung protokol yang digunakan untuk koneksi antar jaringan. Protokol yang lazim digunakan adalah TCP/IP.
Sistem operasi yang digunakan harus mendukung protokol yang digunakan untuk koneksi antar jaringan. Protokol yang lazim digunakan adalah TCP/IP.
Jika menggunakan sistem operasi Windows,
berikut adalah langkah-langkah memasang alamat IP :
1. Gunakan menu Start > Control
Panel > Network Connections.
2. Klik kanan pada menu Local
Area Connection dan pilih menu Properties.
1. Pada tab General,
klik menu Internet Protocol (TCP/IP) dan klik Properties.
1. Tuliskan alamat IP (IP Address)
yang dikehendaki, misalnya diisi 192.168.1.10 dengan Subnet
mask 255.255.255.0. Perlu diperhatikan, bahwa masing-masing komputer
harus memiliki alamat IP yang berbeda.
1. Lakukan testing dengan membuka
command prompt dan mengetik perintah C:\>ping 192.168.1.10.
2. Jika reply berhasil berarti
komputer tersebut sudah berada dalam jaringan dan siap digunakan.
Sedangkan,,,,,,
2. Konfigurasi Jaringan Linux
Jaringan komputer adalah kumpulan sejumlah
komputer yang saling terhubung untuk dapat saling berkomunikasi dalam bentuk
sharing data, chating, browsing dan lainya. Artikel kali ini akan membahas
tentang sistem jaringan pada mesin Linux. Sistem Linux mempunyai kemampuan
untuk administrasi sistem jaringan dengan berbasis GUI dan berbasis Text.
Tutorial kali ini membahas administrasi sistem jaringan pada mesin Linux
berbasis Text yakni dengan menggunakan sistem console atau shell linux yang
mempunyai kemiripan dengan comment prompt atau dos prompt pada mesin windows.
A. Mendeteksi Kondisi Kartu Jaringan (NIC)
1. Memeriksa keberdaan kartu jaringan
Saat pc melakukan booting, mesin linux akan melakukan pendeteksian semua perangkat keras yang terpasang untuk melakukan pengecekan ulang, termasuk juga kartu jaringan. Jika muncul pesan eth0 bernilai [OK] maka kertu jaringan bisa digunakan, tapi jika pesannya adalah eth0 bernilai [FAILED] maka kartu jaringan perlu dilakukan instalasi ulang atau upgrade.
A. Mendeteksi Kondisi Kartu Jaringan (NIC)
1. Memeriksa keberdaan kartu jaringan
Saat pc melakukan booting, mesin linux akan melakukan pendeteksian semua perangkat keras yang terpasang untuk melakukan pengecekan ulang, termasuk juga kartu jaringan. Jika muncul pesan eth0 bernilai [OK] maka kertu jaringan bisa digunakan, tapi jika pesannya adalah eth0 bernilai [FAILED] maka kartu jaringan perlu dilakukan instalasi ulang atau upgrade.
2. Memeriksa kartu jaringan dengan perintah,
#modprobe [nama kartu jaringannnya]
[root @ sambaserver root ]# modprobe rtl8139 => jika [OK] maka bisa dipakai.
B. Memasang IP Address melalui konsole atau shell linux
1. Melihat kondisi settingan kartu jaringan dengan perintah ifconfig
[root @ sambaserver root ]# ifconfig
:>> informasi yang muncul berupa Ipaddress yang ada
2. Jika IP address belum ada, maka pengisian IP address dengan perintah ifconfig sbb :
[root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 [no IP adrress] netmask [nonetmask/subnetmask] broadcast [no pancaran]
3. Memasang IP address pada alamat eth0
[root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 192.168.1.200 netmask 255.255.255.0 broadcast 192.168.1.255
4. Memeriksa konfigurasi IP address
[root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 => (hanya alamat pada eth0}
# ifconfig => (informasi alamat yang lengkap)
5. Menonaktifkan kartu jaringan pada eth0 (disable)
[root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 down
6. Mengaktifkan kembali kartu jaringan pada eth0 (activated)
[root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 up
7. Daemon yang digunakan pada jaringan
Daemon yaitu program untuk menangani system jaringan. Linux memiliki daemon yang bernam network yang berada dalam direktori = /etc/rc.d/init.d/network
Sintak untuk mengaktifkan daemon jaringan adalah sbb:
# /etc/rc.d/init.d/network {start | stop | restart | reload | status }
8. Menjalankan Daemon jaringan
[root @ sambaserver root ]#/etc/rc.d/init.d/network start
jika muncul pesan [OK] maka konfigurasi berhasil dan daemon dah aktif.
9. Menjalankan kembali daemon jaringan
[root @ sambaserver root ]# /etc/rc.d/init.d/network restart
10. Mematikan daemon jaringan
[root @ sambaserver root ]# /etc/rc/d/init.d/ network stop
C. Membuat file untuk konfigurasi IP address
Proses intalasi / setting IP tersebut diatas sifatnya hanya sementara, artinya jika komputer dimatikan atau restart maka saat hidup lagi settingan IP sudah hilang. Maka settingan IP addres sebaiknya dilakukan saat instalasi linux pertama kali.
Namun demikian ada cara lain, agar settingan IP address tidak hilang yaitu dengan membuat file konfigurasi tersendiri yang akan mengkonfigurasi saat Pc booting. Caranya adalah sbb :
1. saat login kedalam mesin linux, maka masuklah dengan user root sebagai super user/administrator. Namun jika sudah terlanjur dengan user biasa, bisa login ulang dengan perintah $ su
[user @ sambaserver user ] $ su {user bisa}
password : * * * * * {sebagi user root}
[root @ sambaserver root ]#
2. Buat file konfigurasi jaringan pada rc.local yang berada di direktori /etc/init.d, yang berupa file local yang akan dijalankan setiap kali PC booting.
3. buka file tersebut dengan editor vi, dengan perintah sbb :
[root @ sambaserver root ]# vi /etc/init.d/rc.local
lalu tambahkan baris berikut, dengan mengawalinya menekan huruf [I] = :
/sbin/modprobe rtl8139 => aktifkan kartu jaringannya
/sbin/ifconfig eth0 192.168.1.200 netmask 255.255.255.0 broadcast 192.168.1.255
=> setting ip addressnya
/sbin/ifconfig lo 127.0.0.1 => aktifkan ip addres mesin local
/sbin/ifconfig eth0 up = > aktifkan eth0 yang sudah berisi ip address
/sbin/ifconfig lo up => aktifkan lo yang sudah berisi ip addres local
4. Simpan file rc.local tersebut dengan cara menekan [esq], lalu tombol [shift] + [:] dilanjutkan tekan huruf [w] dan [q] lalu [enter].
Demikian Tutorial kali ini. Mohon maaf jika masih ada kekurangan.
[root @ sambaserver root ]# modprobe rtl8139 => jika [OK] maka bisa dipakai.
B. Memasang IP Address melalui konsole atau shell linux
1. Melihat kondisi settingan kartu jaringan dengan perintah ifconfig
[root @ sambaserver root ]# ifconfig
:>> informasi yang muncul berupa Ipaddress yang ada
2. Jika IP address belum ada, maka pengisian IP address dengan perintah ifconfig sbb :
[root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 [no IP adrress] netmask [nonetmask/subnetmask] broadcast [no pancaran]
3. Memasang IP address pada alamat eth0
[root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 192.168.1.200 netmask 255.255.255.0 broadcast 192.168.1.255
4. Memeriksa konfigurasi IP address
[root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 => (hanya alamat pada eth0}
# ifconfig => (informasi alamat yang lengkap)
5. Menonaktifkan kartu jaringan pada eth0 (disable)
[root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 down
6. Mengaktifkan kembali kartu jaringan pada eth0 (activated)
[root @ sambaserver root ]# ifconfig eth0 up
7. Daemon yang digunakan pada jaringan
Daemon yaitu program untuk menangani system jaringan. Linux memiliki daemon yang bernam network yang berada dalam direktori = /etc/rc.d/init.d/network
Sintak untuk mengaktifkan daemon jaringan adalah sbb:
# /etc/rc.d/init.d/network {start | stop | restart | reload | status }
8. Menjalankan Daemon jaringan
[root @ sambaserver root ]#/etc/rc.d/init.d/network start
jika muncul pesan [OK] maka konfigurasi berhasil dan daemon dah aktif.
9. Menjalankan kembali daemon jaringan
[root @ sambaserver root ]# /etc/rc.d/init.d/network restart
10. Mematikan daemon jaringan
[root @ sambaserver root ]# /etc/rc/d/init.d/ network stop
C. Membuat file untuk konfigurasi IP address
Proses intalasi / setting IP tersebut diatas sifatnya hanya sementara, artinya jika komputer dimatikan atau restart maka saat hidup lagi settingan IP sudah hilang. Maka settingan IP addres sebaiknya dilakukan saat instalasi linux pertama kali.
Namun demikian ada cara lain, agar settingan IP address tidak hilang yaitu dengan membuat file konfigurasi tersendiri yang akan mengkonfigurasi saat Pc booting. Caranya adalah sbb :
1. saat login kedalam mesin linux, maka masuklah dengan user root sebagai super user/administrator. Namun jika sudah terlanjur dengan user biasa, bisa login ulang dengan perintah $ su
[user @ sambaserver user ] $ su {user bisa}
password : * * * * * {sebagi user root}
[root @ sambaserver root ]#
2. Buat file konfigurasi jaringan pada rc.local yang berada di direktori /etc/init.d, yang berupa file local yang akan dijalankan setiap kali PC booting.
3. buka file tersebut dengan editor vi, dengan perintah sbb :
[root @ sambaserver root ]# vi /etc/init.d/rc.local
lalu tambahkan baris berikut, dengan mengawalinya menekan huruf [I] = :
/sbin/modprobe rtl8139 => aktifkan kartu jaringannya
/sbin/ifconfig eth0 192.168.1.200 netmask 255.255.255.0 broadcast 192.168.1.255
=> setting ip addressnya
/sbin/ifconfig lo 127.0.0.1 => aktifkan ip addres mesin local
/sbin/ifconfig eth0 up = > aktifkan eth0 yang sudah berisi ip address
/sbin/ifconfig lo up => aktifkan lo yang sudah berisi ip addres local
4. Simpan file rc.local tersebut dengan cara menekan [esq], lalu tombol [shift] + [:] dilanjutkan tekan huruf [w] dan [q] lalu [enter].
Demikian Tutorial kali ini. Mohon maaf jika masih ada kekurangan.
http://unknown-green.blogspot.com