Rabu, 06 November 2013

Arsenal masih kesulitan menghadapi lawan dengan pertahanan yang rapi dan belum menemui terlalu banyak ujian.

Dipicu kedatangan Mesut Ozil, Arsenal sukses menguasai tampuk klasemen Liga Primer Inggris secara sensasional. Mereka bermain indah, mengalir, bergaya tiki-taka sehingga tak jarang dipuji pendukung lawan. Pernah klub London itu dituding terlalu mengandalkan permainan indah, ingin mencari gol yang sempurna - sampai akhirnya mereka mampu melakukannya saat melawan Norwich City.

Pasukan Arsene Wenger mampu unggul lima poin di puncak klasemen Sabtu (26/10) nanti, tapi selain sukses yang berdatangan usai mendatangkan Ozil dari Real Madrid dengan transfer senilai 42 juta - atau jika melihat lebih jauh, sejak mengalahkan Bayern Munich - ada kesan posisi mereka di liga menyembunyikan sebuah fakta yang bertolak belakang.

FAKTA YANG BERTOLAK BELAKANG?
PERBANDINGAN STATISTIK ARSENAL
2012/13 2013/14
POIN LAWAN YG SAMA
RATAAN POSSESSION
POSSESSION T'BANYAK
SHOOT LAWAN /LAGA
MENDERITA PENALTI
TIDAK KEBOBOLAN
RATAAN KEBOBOLAN
2458.2%
81.5%
10.6
6
10
0.97
1954.3%
62.5%
12.8
3
1
1.13
Benar, Anda harus menghadapi apa yang sedang Anda hadapi satu pe satu. Tapi, Arsenal baru menghadapi satu tim papan atas Liga Primer sejauh ini. Mereka memenangkan pertandingan itu, yaitu menghadapi rival lokal Tottenham Hotspur meski tim asuhan Andre Villas-Boas itu sedang membangun kekuatan guna merengkuh posisi Liga Champions. Spurs mendatangkan tujuh pemain baru, Chelsea dan dua klub Manchester punya manajer baru, sedangkan Arsenal mengalami sedikit perubahan jika dibandingkan musim lalu.

Gunners diuntungkan dari stabilitas tim, namun mereka merengkuh poin lebih sedikit dari lawan sama yang mereka hadapi musim lalu. Mereka mampu mengalahkan Aston Villa di kandang dan tuan rumah West Bromwich Albion musim lalu. Kali ini mereka gagal melakukannya. Pada kenyataannya, Leeds United menjadi tim terakhir yang mampu memuncaki klasemen dengan perolehan 19 poin dalam delapan pertandingan, sama seperti Arsenal musim ini, yaitu pada musim 2001/02.

Meski mendekati hampir satu dasawarsa sejak Arsenal sukses merengkuh gelar liga terakhir, biasanya mereka mampu mengangkat posisi ke papan atas berkat senjata andalan: penguasaan bola (possession). Dalam tiga tahun terakhir, mereka memiliki rata-rata penguasaan bola tertinggi, paling tinggi mencapai 60,3 persen musim 2010/11.

Musim ini, rekor penguasaan bola Gunners lebih mendekati Stoke City ketimbang tim yang sedang memegang rekor tertinggi, Manchester City. Arsenal berada di peringkat kedelapan di Liga Primer dengan 54,3 persen. Dalam tiga kali kesempatan mereka kesulitan menguasai bola, dengan hanya mampu meraih 41 persen penguasaan saat menghadapi Swansea City. Itu catatan terendah kedua dalam dua tahun terakhir atau setelah 84 pertandingan.

MASALAH DI SERANGAN?
STATISTIK SHOOTING ARSENAL
vs. SHOTS FROM RANGE SHOTS ON TARGET SHOT ACC
WEST BROM 71% 5 35%
BVB 67% 2 22%
Lebih merisaukan lagi, mereka gagal melakukan dominasi penguasaan bola saat menjamu Stoke di Stadion Emirates. Saat itu mereka berbagi 50-50, tetapi pasukan Mark Hughes sukses menguasai 65 persen bola sepanjang babak kedua.

Secara umum Arsenal mampu menciptakan lebih banyak peluang gol musim ini, meski tingkat keakuratan penyelesaiannya menurun 9 persen. Pertandingan melawan West Brom dan Borussia Dortmund menunjukkan statistik yang mengkhawatirkan. Sebanyak 71 persen tembakan Gunners di The Hawthorns dilakukan dari luar kotak penalti, sedangkan dari area yang sama dilakukan 67 persen tembakan ke arah gawang Die Scwarzgelben Selasa malam lalu.

Sejak awal musim 2009/10, Arsenal tak pernah membukukan persentase tembakan dari luar kotak penalti lebih banyak daripada The Baggies. Jumlah tendangan jarak jauh terbanyak berikutnya muncul pada Januari 2010, ketika Gunners melakukan 67 persen tembakan ke arah gawang Everton dengan hasil sama kuat, 2-2. Untuk konteks tertentu, secara rata-rata Manchester City hanya melakukan 34 persen tendangan dari luar kotak penalti. Jumlah itu turun 6 persen pada pertandingan liga terakhir mereka melawan West Ham United.

JADWAL ARSENAL BERIKUTNYA
29 OKTOBER
ARSENAL v CHELSEA
2 NOVEMBER
ARSENAL v LIVERPOOL
6 NOVEMBER
DORTMUND v ARSENAL
10 NOVEMBER
MAN UTD v ARSENAL
Kalau kita berasumsi tendangan jarak jauh tersebut dilakukan karena ketidakmampuan membongkar pertahanan lawan, ini merupakan sinyal merisaukan dari permainan Arsenal. Melawan West Brom, Gunners membutuhkan tembakan Jack Wilshere yang berbelok arah serta kemurahhatian Nicolas Anelka melepas peluang emas. Kalau pertandingan itu mematuhi asas "keseimbangan", seharusnya West Brom yang menang.

Melawan Dortmund, Arsenal mampu menguasai bola tetapi hanya sukses melepaskan dua tendangan akurat. Salah satunya menghasilkan gol. Satu lagi harus diamankan Mats Hummels dari garis gawang. Roman Weidenfeller tidak melakukan satu penyelamatan pun. Di lapangan, butuh 28 menit bagi Arsenal setelah menyarangkan gol balasan untuk melepaskan satu tembakan lagi ke arah gawang. Tendangan Santi Cazorla meluncur melintasi mistar.

Arsenal jarang bertemu tim yang bermain bertahan, sebagian besar karena mereka sudah mampu unggul cepat. Mereka mampu menyarangkan gol dalam 23 menit pertama pertandingan sebanyak enam dari delapan pertandingan liga. Akibatnya, tim lawan mulai mengacuhkan pertahanan sehingga celah terbuka bagi Gunners. Apa yang terjadi jika mereka gagal mencetak gol lebih dahulu? Pada pertandingan melawan West Brom dan Dortmund, mereka kehilangan poin.

Secara defensif, Arsenal pun tampak rentan. Padahal mereka belum menghadapi tim yang punya kekuatan menyerang luar biasa di liga. Mereka sudah menderita 102 tendangan ke arah gawang musim ini (rata-rata 12,8 per pertandingan yang membawa mereka ke peringkat ke-10). Jumlah tersebut sembilan buah lebih sedikit daripada yang didapat Crystal Palace.

Ditambah lagi mereka hanya mampu menjaga gawang tidak kebobolan dalam satu pertandingan liga musim ini. Sementara, Tottenham dan Southampton melakukannya lima kali. Garis belakang masih rentan melakukan kesalahan. Gunners menyamai rekor Palace dalam hal menderita hukuman penalti. Tiga hukuman penalti yang diderita lebih banyak daripada jumlah yang sama dari total seluruh tim delapan besar. Laurent Koscielny menjadi biang keladi utamanya.

Jadi, apakah Arsenal benar-benar bagus? Mungkin jawabannya ada di antara jabaran artikel ini dan pujian yang disematkan kepada Gunners. Kita akan mendapatkan jawabannya dalam waktu dekat. Anak-anak Wenger akan menghadapi jadwal sulit di depan mata. Seperti kekecewaan publik Emirates Selasa malam lalu, dalam sepakbola tidak ada cara yang terlalu sulit dalam memecahkan gelembung optimisme massa.

0 komentar:

    Blogroll

    Flag Counter